Kontarakan 500 Ribuan - 1 Jutaan: Harga Realistis yang Dicari Masyarakat Bawah

Kontarakan 500 Ribuan - 1 Jutaan: Harga Realistis yang Dicari Masyarakat Bawah
Rumah adalah satu dari banyak kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, karena rumah berfungsi sebagai tempat berteduh di kala hujan dan panas dan tempat pulang ketika telah lelah bekerja. Rumah masuk dalam daftar yang paling didahulukan siapa saja, terutama bagi mereka yang telah berkeluarga.

Konsep rumah saat ini mulai bergeser, berbeda dengan konsep rumah beberapa dekade yang lalu. Dahulu, orang menganggap bahwa, memiliki rumah haruslah rumah yang besar, yang dapat menampung seluruh anggota keluarga sekaligus agar tetap bisa berkumpul hingga populer dengan peribahasa “mangan ora mangan sing penting ngumpul” atau bila diartikan dalam bahasa Indonesia artinya, makan tidak makan yang penting berkumpul.

Pandangan seperti itu kemudian bergeser, apalagi ketika saat ini banyak orang yang pergi merantau agar bisa memenuhi kebutuhan, yang pelan-pelan menggeser pandangan tentang rumah itu sendiri.

Rumah saat ini tak lagi dimaknai secara konservatif yaitu sebagai tempat berkumpul seluruh anggota keluarga, tapi lebih dimaknai sebagai tempat berteduh dan pulang setelah lelah bekerja. Di kota-kota besar seperti Jakarta, rumah menjadi sangat krusial karena banyak orang pendatang dari daerah-daerah di Indonesia yang mengadu nasib di Jakarta. Banyaknya para pendatang yang tak diimbangi ketersediaan lahan untuk pemukiman menjadikan rumah menjadi barang yang langka dan mahal untuk ditemui.

Para perantau di kota besar ini lebih banyak yang memilih untuk tinggal di rumah kontrakan dari pada harus membeli rumah baru karena harga tanah dan rumah di Jakarta yang sudah sangat membumbung tinggi. Rumah kontrakan menjadi alternatif, terutama bagi masyarakat kelas bawah yang tidak memiliki penghasilan tinggi namun harus bekerja di metropolitan.

Harga kontrakan saat ini di Jakarta maupun di kota-kota lain memang semakin naik tiap tahunnya. Namun, sama dengan masyarakat lainnya, masyarakat dari kelas bawah pun berhak untuk memiliki rumah yang layak walaupun masih berstatus rumah kontrakan. Mencari rumah kontrakan tentu saja harus diimbangi dengan penghasilan yang diperoleh, jangan sampai rumah kontrakan terlalu mahal hingga menganggu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Harga rumah kontrakan untuk masyarakat kelas bawah pun harus realistis, berbanding lurus dengan penghasilan yang diperoleh sehari-hari agar dalam pembayaran rumah kontrakan setiap bulan atau setiap tahun masyarakat tidak merasa keberatan sama sekali.

Saat ini harga realistis dari rumah kontrakan untuk masyarakat kelas bawah adalah sekitar 500 ribu hingga 1 juta, tentu saja telah melewati penghitungan dari rata-rata pendapatan yang diperoleh oleh masyarakat dalam satu bulan. Harga ini relatif terjangkau untuk sebuah rumah kontrakan, terlebih di kota besar. Berikut adalah tips memilih rumah kontrakan dengan harga 500 ribu hingga 1 juta.

1. Tidak Kumuh

Lingkungan yang sehat merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh masyarakat agar kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Walaupun tinggal di rumah kontrakan namun tetap saja, lingkungan di sekitarnya harus bersih dan sehat. Hal ini penting, terutama bagi masyarakat yang sudah berkeluarga dan memiliki anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Lingkungan yang tidak kumuh bisa dilihat dari sanitasinya apakah lancar atau tidak.

2. Tertib

Lingkungan yang tertib menjadi salah satu faktor penunjang lingkungan tersebut baik untuk anak-anak. Tertib dalam arti lingkungan tersebut memiliki ketua RT dan RW yang bertanggung jawab sepenuhnya atas aktivitas warga, mulai dari pengurusan adiministrasi warga hingga kemanan warga. Tinggal di kontrakan dengan lingkungan yang tertib dan kondusif dapat menumbuhkan rasa nyaman masyarakat.

3. Aman

Lingkungan yang aman tentu juga merupakan faktor krusial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Tinggal di rumah kontrakan dengan rasa aman dapat membuat masyarakat merasa betah dan kerasan tinggal berlama-lama di lingkungan tersebut tanpa khawatir terjadinya tindak kejahatan.

4. Bebas Bencana

Bencana memang dapat datang kapan saja, tapi tentu saja tidak ada satu orang pun yang ingin terkena bencana. Tinggal di rumah kontrakan tetap saja harus aman dari bencana yang mungkin saja bisa terjadi, baik banjir maupun tanah longsor. Tinggal di lingkungan yang bebas bencana dapat membuat masyarakat dapat hidup dengan tenang dan nyaman tanpa khawatir sewaktu-waktu bencana tersebut menghampiri.

Tinggal di rumah kontrakan dengan harga 500 ribu hingga 1 juta menjadi pilihan bagi masyarakat kelas bawah terutama yang merantau di kota besar. Meski tinggal di rumah kontrakan, kenyamanan dan keamanan menjadi syarat yang harus diperoleh warga agar warga dapat melakukan kegiatannya dengan tenang dan lancar.

Artikel Populer